Mitos dan Fakta Ikan Duyung tiba-tiba menjadi topik informasi yang dicari oleh para netizen. Bagaimana tidak, banyak mitos terkait putri duyung, fakta terkait putri duyung.
Apakah putri duyung itu nyata? Apakah duyung dan duyung itu sama? Simak penjelasannya di bawah ini.
Dilansir dari laman NOAA National Ocean Service, putri duyung atau mermaid memiliki nama lain di laut, yaitu Kraken yang setengah manusia setengah ikan. Putri duyung adalah makhluk laut yang telah tercatat dalam budaya laut sejak zaman dahulu.
Penyair epik Yunani kuno Homer pernah menulis tentang putri duyung atau mermaid dalam The Odyssey. Di Timur Jauh kuno, putri duyung adalah istri naga laut yang kuat, utusan tepercaya antara mitra darat dan kaisar.
Kepercayaan pada putri duyung atau mermaid muncul pada awal peradaban manusia. Karakter wanita yang fantastis pertama kali muncul dalam lukisan gua dari Paleolitik Akhir (Zaman Batu) sekitar 30.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, manusia modern menguasai daratan dan mulai mengarungi lautan.
Namun, apakah putri duyung atau putri duyung itu nyata? Ternyata, tidak ada bukti humanoid air yang pernah ditemukan.
Jadi, seperti yang bisa dilihat dari penjelasan di atas, putri duyung atau mermaid tidak nyata. Putri duyung hanyalah karakter fiksi yang dibuat oleh orang-orang kuno.
Apakah putri duyung sama dengan duyung? Berikut penjelasannya
Mengutip buku ahli kelautan LIPI Anugerah Nontji berjudul “Dugong Bukan Putri Duyung”, dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut pemakan lamun. Dugong sering dibandingkan dengan istilah lain seperti mermaid dan mermaid.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, dugong adalah mamalia yang hidup di perairan dangkal. Oleh karena itu, duyung dapat dikatakan sebagai lamun yang unik.
Juga, duyung sering dianggap sebagai jenis ikan. Faktanya, duyung bukanlah ciri-ciri ikan yang bernafas dengan insang dan umumnya bersisik.
Anugerah Nontji menyarankan dalam bukunya bahwa kata “dugong” harus digunakan hanya dalam arti mamalia laut. Sementara itu, istilah “putri duyung” dan “putri duyung” digunakan untuk menyebut tokoh atau tokoh fiksi dalam dongeng, dan istilah lain disebut “putri duyung”.
Dapat disimpulkan bahwa duyung adalah mamalia laut. Juga, tidak tepat menyebut istilah dugong sebagai putri duyung karena dugong bukanlah ikan.
Fakta Tentang Mamalia Laut Dugong
Dari situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, duyung atau lebih dikenal dengan dugong adalah mamalia laut langka yang hidup di perairan tropis. Jenis air tersebar di seluruh dunia, seperti Indo-Pasifik, Afrika Timur, Kepulauan Solomon, dll.
Taksonomi duyung
– Kerajaan: Animalia
– Pintu: Chordata
– Kategori: Mamalia
– Pesanan: Serenia
– Keluarga: Keluarga Dugong
– Genus: Dugong
– Spesies: Dugong Dugong
bentuk hewan dugong
– Panjang badan: 2,4 – 3 meter.
– Berat: 230-930 kg.
– Warna: Beige muda, seiring bertambahnya usia, bagian belakang akan menjadi abu-abu gelap.
– Umur di alam liar: 40-70 tahun.
Juga, terkait dengan diet, duyung adalah herbivora. Duyung menghabiskan waktunya untuk makan di padang lamun.
Dugong tersebar di beberapa tempat di Indonesia. Mulai dari Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera, Timor Timur, Maluku, Jawa Barat dan Tenggara, Pantai Selatan Jawa Timur dan Pantai Selatan Kalimantan (Budiono, 2003 tahun).
Desa Sawatut di Kecamatan Makbon, Kota Sorong, Papua Barat merupakan salah satu daerah yang didiami duyung. Warga mengaku sering melihat mamalia berenang ke pantai untuk memakan rumput laut.
Jadi menyebut dugong putri duyung tidak sepenuhnya benar, justru dugong yang benar. Duyung atau duyung adalah mamalia laut. Sedangkan istilah mermaid atau putri duyung hanyalah sebuah tokoh fiksi.